PAMULANG – Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia mengungkapkan ban adalah penyumbang biaya operasional terbesar kedua setelah bahan bakar.
Kyatmaja Lookman, Wakil Ketua Bidang Distribusi dan Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), mengatakan besarnya biaya operasional tersebut praktis membuat margin keuntungan pengusaha truk semakin tipis.
“Pada 2015, ada 300.000 penjualan kendaraan komersial, dan sekarang tinggal 75.000 saja karena pengusaha juga tak beli truk. Sejak penurunan BBM kemarin, harga kami sama seperti 10 tahun lalu. Ini membuat margin kami tergerus. Saat ini, super kompetitif industrinya,” ujarnya di sela-sela Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE BSE Tangerang Selatan, Senin (14/8).
Kyatmaja menyatakan setiap perusahaan truk memiliki biaya per kilometer (cost per kilometer/CPK) yang berbeda-beda. Adapun, CPK memiliki banyak komponen. “CPK ban itu bisa dari Rp25 per kilo sampai Rp100 per kilometer. Ban murah belum tentu murah penggunaannya, maka totalnya bisa 12 sampai 15% dari cost,” jelasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Selasa, 15 Agustus 2017
Salam,
Divisi Informasi