REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Bertepatan Dies Natalis Ke-57, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kerja sama oleh Kementerian Perhubungan dan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dukungan terhadap program tol laut. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Rektorat ITS, Jumat (10/11).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, adanya tol laut saat ini sudah mampu menekan angka disparitas sebesar 20 persen. Namun bagi Budi, program tol laut ini masih membutuhkan peningkatan, khususnya dalam bidang kapal pengangkut barang yang digunakan.Untuk peningkatan tersebut, Kementerian Perhubungan membutuhkan partner dalam bidang pengetahuan.
“ITS dirasa mampu memberikan masukan atau riset untuk meningkatkan program tol laut beserta kapal untuk tol laut,” kata Budi di Surabaya, dalam siaran pers yang diterima, Jumat (10/11).
Menurut Budi, masih ada beberapa hal yang belum sempurna dalam pengembangan tol laut. Misalnya, muatan kapal untuk tol laut dirasa masih hanya mampu menampung sedikit beban, kapal yang digunakan masih merupakan kapal buatan luar negeri dan juga masih terdapat masalah tracking atau pelacakan. “Pelacakan ini dibutuhkan untuk mengetahui praktik monopoli dalam program tol laut,” ujarnya.
Untuk itu, Kementerian Perhubungan menginginkan sumbangsih riset dan inovasi dari ITS dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut .
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi