Jakarta — PT Pelabuhan Indonesia II mengestimasi penurunan biaya impor hingga 10% berkat operasional konsolidasi kargo container freight station (CFS) di Pelabuhan Tanjung Priok.
Direktur Operasional dan Sistem Informasi Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II/IPC Prasetyadi mengharapkan layanan CFS bisa memperlancar arus barang dan pengurusan dokumen di pelabuhan terbesar di Indonesia itu.
Menurutnya, perseroan telah menggelar uji coba secara langsung layanan CFS sejak sebulan lalu. Prasetyadi menyebutkan CFS itu berjalan secara penuh kendati bersifat percobaan.
“Selama trial kami lihat apakah ada kekurangan atau tidak. Hasilnya positif, importir-importir merasa sudah ada penurunan biaya, ya roughly minimal 10%,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (13/12).
Untuk diketahui, CFS adalah fasilitas penyimpanan kontainer impor berstatus less than container load (LCL) yang masih dalam pengawasan kepabeanan.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Kamis, 14 Desember 2017
Salam,
Divisi Informasi