JAKARTA, iNews.id – Saat ini dwelling time atau waktu bongkar muat barang di pelabuhan dinilai terlalu lama karena memakan waktu hampir lima hari. Kondisi tersebut membuktikan bahwa biaya logistik nasional terbilang mahal.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sebenarnya dwelling time ini bisa dioptimalkan menjadi tiga hari dengan mengupayakan layanan pelabuhan tetap beroperasi di akhir pekan seperti di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur.
“Yang paling sederhana deh, Sabtu-Minggu masuk. Jadi pelayaran ada terjadi jadi bukan fisiknya saja bisa bergerak tapi persetujuannya juga terjadi. Itu yang paling sederhana. Kan mestinya ketentuannya ada Sabtu-Minggu,” tuturnya saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (21/2/2018).
Ia melanjutkan, saat ini pihaknya tengah membahas bagaimana menekan biaya yang harus dibayar oleh eksportir dan importir supaya bisa lebih murah. Ia tidak mempermasalahkan berapa lama waktu yang dihabiskan untuk dwelling time selama itu bisa mengeluarkan biaya lebih murah.
“Jadi kita memang akan menurunkan dwelling time itu kembali, tetapi yang paling esensial adalah kita menurunkan biaya,” kata dia.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://www.inews.id/finance/read/pangkas-dwelling-time-pelabuhan-diimbau-buka-akhir-pekan
Salam,
Divisi Informasi