Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) menggelar sesi diskusi dengan para pemangku kepentingan yang terlibat dalam jasa kepelabuhan. Sesi ini diharapkan bisa mengoptimalkan layanan IPC kepada pengguna jasa.
Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya mengatakan transparansi informasi dan kesepahaman antar pemangku kepentingan merupakan modal utama dalam menerapkan bisnis kepelabuhan yang kompetitif. Untuk itu, IPC merasa perlu meminta saran dari para pengguna jasa agar bisa meningkatkan kualitas layanan.
Dia menerangkan, saat ini perseroan juga telah menerapkan digital port, baik di cabang maupun anak usaha melalui berbagai aplikasi daring atau online. Seluruh sistem berbasis daring itu terhubung dengan Inaportnet dan terpadu dengan Indonesia National Single Window.
Lewat sistem daring, layanan bisa lebih cepat dan murah. Misalnya, dalam layanan bongkar muat, telah diterapkan sistem delivery order online atau DO Online. Sistem ini memungkinkan pengurusan dokumen selesai dalam 1-2 jam karena pemilik kargo atau forwarder yang mewakili pemilik barang tak perlu lagi datang ke kantor IPC untuk mengambil dokumen.
Elvyn mengatakan, setiap pelabuhan yang dikelola IPC kini beroperasi 24 jam dan 7 hari dalam seminggu. “Kami pastikan setiap terminal di Tanjung Priok memberikan layanan terbaik, murah, cepat, dan efisien sehingga memberi kepastian berusaha bagi pengguna jasa,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (2/4/2018).
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi