JAKARTA — Rencana penyambungan rel kereta api ke Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah masih terkendala masalah lahan.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro mengatakan, masalah yang dihadapi saat ini adalah sengketa tanah dengan warga. Padahal jarak yang tersisa ke Pelabuhan Tanjung Emas hanya sekitar 200 meter agar dapat tersambung rel kereta api.
Edi menjelaskan bahwa KAI sedang mencoba menyambungkan rel ke pelabuhan karena sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk mengkoneksikan rel kereta ke pelabuhan dan bandara. Menurutnya, upaya ini ditempuh untuk mengurangi jumlah pengiriman logistik melalui jalan raya.
Berdasarkan data Supply Chain Indonesia, biaya pengiriman melalui kereta barang lebih mahal 12,8% dibandingkan dengan truk. Realisasi waktu juga lebih baik menggunakan truk. Oleh karena itu, pengusaha enggan mengalihkan pengangkutan barang dengan menggunakan kereta. Selain itu, pengusaha tidak hanya mempertimbangkan biaya jasa kereta antarkota, tetapi juga bayaran pengiriman dari lokasi awal sampai tujuan akhir (end to end).
Melalui hitung-hitungan SCI pada 2016, total ongkos keseluruhan transportasi barang dengan truk dari Jakarta ke Surabaya menghabiskan dana sebesar Rp6,73 juta, sedangkan dengan menggunakan kereta api pengusaha harus mengeluarkan biaya Rp7,6 juta. Sementara itu, pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo, Jawa Timur yang direncanakan juga tersambung rel kereta bisa menjadi alternatif pelabuhan sekitar yang sudah padat
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Kamis, 24 Mei 2018
Salam,
Divisi Informasi