KOTA – Arus bongkar muat di Pelabuhan Gresik mengalami penurunan selama Semester I/2018. Akibatnya kinerja PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Gresik ikut terkoreksi. Mereka menuding beroperasinya Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) menjadi penyebab turunnya kinerja itu.
General Manager PT Pelindo III Cabang Gresik, Yanto mengungkapkan, sejak beroprasinya TUKS milik salah satu perusahaan di kawasan Manyar, pihaknya kehilangan potensi pendapatan. Terutama dari sektor bongkar muat Crude Palm Oil (CPO) yang mencapai 45.000 ton perbulan.
Kondisi ini, kata dia, secara otomatis membuat bongkar muat di Pelabuhan Gresik untuk curah cair turun. Semester I/2017 tercatat 538,682 ton. Kemudian semester yang sama tahun ini turun menjadi 435,187 ton..
Hasil yang sama juga terlihat dari bongkar muat curah kering. Pada semester I/2018 sektor ini mencatat penurunan menjadi 1.150 ton. Padahal periode yang sama tahun lalu membukukan angka 1.341 ton. “Secara total jumlah bongkar muat curah kering juga turun,” ujar GM Pelabuhan Gresik.
Namun untuk kargo umum ada kenaikan. Itu dikarenakan ada bongkar muat barang kontruksi dan tiang pancang milik PT Bahtera Setia. Sedangkan untuk batu bara dan log penurunan diakibatkan cuaca buruk.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi