Bisnis.com, PALU – Sistem Logistik Ikan Nasional yang mulai dikembangkan di Sulawesi Tengah berhasil menekan secara cukup signifikan kesenjangan harga ikan di tingkat nelayan dan pasar terutama pada saat paceklik hasil tangkapan.
“Karena itu program SLIN ini akan terus dikembangkan karena pengaruhnya sangat luas mulai dari menjaga stabilitas suplai ikan ke pasar umum dan industri, mengendalikan inflasi serta meningkatkan kesejahteraan nelayan,” kata Hasanuddin Atjo, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng yang dihubungi di Palu, Senin (24/9/2018).
Ia mengemukakan bahwa sejak 2007, investasi yang ditanam pemerintah untuk pengembangan SLIN di daerah ini sudah mencapai Rp200 miliar.
Kegiatannya meliputi pembangunan dermaga yang memiliki atap, sarana dan prasarana penangkapan ikan, fasilitas kepelabuhanan seperti pabrik es, gudang pendingin, gudang pembekuan, air, listrik, stasiun pengisian bahan bakar untuk nelayan, rumah nelayan bahkan asuransi nelayan.
“Nilai transaksi perikanan yang terjadi setelah investasi itu dimanfaatkan (dihutung berdasarkan tahun dasar 2017), sudah mencapai Rp232 miliar. Ini berarti transaksi itu sudah lebih besar dari investasi dalam rangka SLIN yang sudah dikeluarkan,” ujarnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi