REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG — Pelabuhan Boom Baru sebagai pelabuhan terbesar di Sumatera Selatan (Sumsel) terus berbenah. Setiap tahun aktivitas pelabuhan di tepi Sungai Musi tersebut terus mengalami peningkatan. Untuk mengantisipasi perkembangan dan peningkatan tersebut, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Company (IPC) cabang Palembang akan menjadikan Pelabuhan Boom Baru sebagai digital port.
General Manager (GM) PT Pelindo II cabang Palembang, Agus Edi Santoso, pada media gathering bersama wartawan media nasional, Selasa (18/12) menjelaskan, Pelabuhan Boom Baru, Palembang, pada pertengahan 2019 akan mulai menerapkan digital port.
“Saat ini pelabuhan Boom Baru aktivitasnya terus meningkat, peningkatan tersebut selain mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan juga mengharuskan PT Pelindo II meningkatkan pelayanannya kepada para pengguna fasilitas pelabuhan,” kata Agus.
Dikatakan Agus, aplikasi digital akan diterapkan mulai dari kedatangan, bongkar muat, penumpukan hingga sistem yang terhubung secara online di pintu masuk dan keluar pelabuhan. Dengan digital port, akan meminimalkan kesalahan dibandingkan manual. “Juga akan mengefisienkan waktu bongkar muat atau dwelling time di pelabuhan,” ujarnya.
Pelabuhan Boom Baru Palembang memiliki luas lahan 24 hektare. Menurut Agus, pelabuhan tersebut sudah tidak bisa lagi dikembangkan. Pelabuhan Boom Baru mulai dioperasikan pada masa penjajahan oleh Pemerintah Belanda pada 1924 – 1942. Pelabuhan Boom Baru memiliki kedalaman kolam 6 meter hingga 9 meter dengan panjang dermaga 771 meter.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/12/19/pjz8xl396-pelabuhan-boom-baru-palembang-menjadi-digital-port
Salam,
Divisi Informasi
#logistik #logistikindonesia #supplychainindonesia #untuklogistikindonesialebihbaik