Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan akan melanjutkan program jembatan udara yang dinilai efektif untuk menurunkan biaya logistik, sehingga berdampak kepada disparitas harga dan menjangkau daerah terpencil di Indonesia.
Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B Pramesti mengatakan, jembatan udara sebagai salah satu program unggulan telah dilaksanakan di lima Korwil pada 2018 yaitu di Korwil Timika, Korwil Wamena, Korwil Dekai, Korwil Masamba, dan Korwil Tarakan.
“Tahun ini akan dilanjutkan dengan menambah satu lagi, yakni Korwil Tanah Merah,” kata Polana, Minggu (3/2/2019). Dia menuturkan program jembatan udara yang sudah dilaksanakan sejak 2017 diklaim berhasil menurunkan disparitas harga di daerah yang dilayani. Program tersebut telah memberikan dampak signifikan terhadap penurunan harga rata-rata lima bahan pokok sebesar 57,21%.
Kendati demikian, beberapa wilayah yang sudah memiliki potensi akan terus dikembangkan. Di antaranya mencakup sektor industri maupun pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian nasional.
Pihaknya telah menetapkan beberapa bandara penunjang kawasan industri dan ekonomi khusus di beberapa wilayah Indonesia. Terdapat tujuh bandara yang ditetapkan untuk peningkatan nilai tambah terkait kawasan industri, yaitu Bandara Kualanamu Deli Serdang, Bandara Mutiara Palu, Bandara Haluoleo Kendari, Bandara Bintuni, Bandara Babo, Bandara Sultan Hasanuddin, dan Bandara Morowali.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi
#logistik #logistikindonesia #supplychainindonesia #untuklogistikindonesialebihbaik