BATANG – Tiga bulan paska pengoperasian jalur Tol Trans Jawa, jumlah truk pengangkut barang yang masuk ke Unit Pelayanan Penimbangan Kendaraan bermotor (UPPKB) Subah, Kabupaten Batang menurun drastis. Hingga saat ini persentase penurunan kendaraan berat yang masuk ke jembatan timbang mencapai 74 persen dibandingkan sebelum adanya jalan tol.
Menurut Kepala UPPKB Jembatan Timbang Subah, Batang, Arif Munandar, pada Januari hingga Maret 2018 lalu, jumlah truk pengangkut barang yang masuk sebanyak 82.211 kendaraan. Namun, jumlah tersebut menurun menjadi 20.994 kendaraan pada periode yang sama tahun 2019.
“Dengan menurunnya jumlah kendaraan yang masuk, otomatis jumlah penindakan terhadap truk pengangkut barang yang melebihi batas tonase juga menurun. Jika pada 2018 sebanyak 8.044 truk, maka pada 2019 turun menjadi 2.832 truk,” ungkap Arif.
Arif mengungkapkan, penurunan jumlah truk yang masuk ke jembatan timbang dari arah Timur (Semarang) menuju Barat (Jakarta) terjadi karena para sopir memilih masuk ke jalan tol melewati pintu masuk Tol Weleri, Kabupaten Kendal. Selanjutnya mereka keluar melalui pintu tol Kandeman, Batang ataupun depan Grosir Setono, Kota Pekalongan.
Kebanyakan truk yang masuk tol tersebut diduga kelebihan beban muatan, sehingga jika masuk tol, maka otomatis pelanggarannya tak terdeteksi dan tidak ditindak.
“Para sopir truk sengaja menghindari penindakan di Jembatan Timbang Subah sehingga mereka memilih melintas jalan tol. Kami berharap ada solusi pengawasan terhadap angkutan barang yang melebihi batas tonase, ” harap Arif.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://radarpekalongan.co.id/65478/hindari-jembatan-timbang-truk-kelebihan-tonase-pilih-masuk-tol/
Salam,
Divisi Informasi