JAKARTA — Bisnis kargo global sedang merana. Penyebabnya tak lain adalah perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang berdampak pada penurunan permintaan jasa kargo selama delapan bulan berturut-turut.
Data yang dirilis Asosiasi Transportasi Udara Internasional atau International Air Transport Association (IATA), Rabu (7/8), menyebutkan bahwa volume kargo (air freight) pada Juni 2019 turun 4,8% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy).
IATA menyatakan bahwa tanda-tanda pemulihan dalam beberapa bulan ini sudah sirna seiring kontraksi yang terjadi pada Juni 2019 di seluruh kawasan kecuali Afrika. Pertumbuhan kapasitas maskapai masih lemah dan tingkat keterisian kargo terus turun. Secara global, pertumbuhan perdagangan sedang lesu, dan ketidakpastian bisnis diperparah oleh kenaikan tarif terakhir dalam perselisihan dagang AS-Tiongkok.
“Perdagangan global terus menderita karena tensi perdagangan khususnya antara AS dan Tiongkok makin dalam. Akibatnya, pasar kargo berkontraksi. Tidak ada seorang pun yang menang perang dagang. Perbatasan-perbatasan yang dibuka untuk perdagangan menebarkan kemakmuran secara terus menerus. Itulah yang harus menjadi fokus para pemimpin politik,” kata Alexander de Juniac, director general and CEO IATA, dalam keterangan tertulis.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://investor.id/international/terdampak-perang-dagang-bisnis-kargo-global-merana
Salam,
Divisi Informasi