Biaya logistik di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia, berdasarkan data Frost and Sullivan. Startup Prahu-Hub pun berfokus pada upaya menurunkan biaya logistik, dengan mengatasi beberapa kendala yang terjadi selama bertahun-tahun. Permasalahan itu, misalnya, arus barang yang hanya searah.
Hal ini membuat biaya logistik di Tanah Air tidak efisien karena kontainer hanya membawa barang dari Jawa ke pulau lain, namun tidak sebaliknya. Prahu-Hub mencoba untuk mengatasi dengan mempertemukan penyedia layanan pengangkutan barang (forwarding) dan pengguna (shipper).
“Konsepnya, kami ingin empower orang di daerah, baik pemain logistik maupun pedangang supaya bisa meningkatkan taraf hidupnya,” kata Pendiri Prahu-Hub Benny Sukamto kepada Katadata.co.id, beberapa waktu lalu lalu.
Startup ini pun menawarkan empat hal. Pertama, efisiensi dan efektivitas karena harga yang transparan. “Kami kompetitif di harga pasar. Jadi murah itu sebenarnya tidak dinilai dari sekadar mata uang rupiah, tapi banyak hal yang bisa dilihat sebagai benefit,” kata dia.
Kedua, proses transaksi dilakukan secara online sehingga bisa dipantau real-time. Sepengetahuannya, selama ini pengguna layanan tidak mengetahui secara pasti kapan barangnya akan sampai. Sebab, penyedia layanan tak memberikan kepastian waktu secara spesifik.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://katadata.co.id/berita/2019/09/02/taktik-prahu-hub-atasi-masalah-menahun-logistik-indonesia
Salam,
Divisi Informasi