Salah satu masalah dalam perdagangan online atau e-dagang adalah ongkos biaya yang tinggi pengiriman. Berdasarkan hasil penelitian oleh Supply Chain Indonesia (SCI) yang dilansir oleh PwC, pada tahun 2017 biaya logistik di Indonesia mencapai 23.5 persen dari biaya manufaktur.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lain seperti Vietnam sebesar 15 persen, Thailand 13.2 persen, Malaysia 13 persen, dan Singapura 8.1 persen. Ongkos pengiriman yang tinggi membuat beban tersendiri bagi konsumen.
Untuk mengatasi mahalnya ongkos pengiriman barang, Bukalapak dan Lion Parcel melakukan kerjasama dalam pengiriman barang antar pulau yang beroperasi mulai 5 Oktober 2019. Dengan dukungan armada Lion Air Group, Lion Parcel, solusi pengiriman diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM yang berjualan melalui platform Bukalapak.
“Pesawatnya saja masih suka delay. Diharapkan bisnis jasa pengiriman juga jangan terlalu telat sampai barangnya ke konsumen,” kata Rizki, karyawan perusahaan swasta di Jakarta. Rizki berharap, kerja sama dengan startup bisa memperlancar pengiriman barang.
Kerja sama Bukalapak dan Lion Parcel mengaku lebih dari 500 kota di Indonesia. UMKM yang mengirim produknya melalui Lion Parcel dijamin 2x lebih cepat dibandingkan jasa pengiriman lain untuk 30 rute pengiriman antar pulau ke berbagai kota di Indonesia.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://www.koran-jakarta.com/gandeng–startup—jasa-logistik-harus-tepat-waktu/
Salam,
Divisi Informasi