TEMPO.CO, Jakarta – Perusahaan maskapai penerbangan Garuda Indonesia berencana menambah delapan armada pengangkut logistik atau frighter pada 2020 mendatang. Vice Corporate Secretary Garuda Indonesia, M. Ikhsan Rosan, mengatakan pesawat itu akan mendistribusikan hasil bumi berupa pertanian dan perikanan dari daerah-daerah terluar di Tanah Air.
“Kami memang menempatkan frighter di kantong-kantong daerah (terluar) untuk mengangkut logistik. Kan masalahnya transportasi kargo sering tidak menjangkau daerah-daerah kecil itu,” ujar Ikhsan saat ditemui di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2019.
Saat ini, Garuda Indonesia telah memiliki dua pesawat kargo nirawak atau unmanned aerial vehicle alias UAV. Keberadaan pesawat ini difokuskan untuk mendorong potensi pasar dan menunjang angkutan ikan dari Indonesia bagian timur, seperti Maluku, Sulawesi, serta Papua.
Dengan penambahan dua armada lagi, berarti Garuda Indonesia terhitung memiliki sepuluh pesawat UAV pada 2020. Berdasarkan desainnya, pesawat kargo ini memiliki kapasitas 2,2 hingga 5 ton.
Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia, Mohammad Iqbal beberapa waktu lalu mengatakan, pada 2024, perseroan memproyeksikan memiliki 100 armada UAV hasil kerja sama dengan Beihang UAS Technology Co. Ltd. Dalam kerja sama ini, Garuda tidak menanam investasi, melainkan menggunakan skema sewa.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://bisnis.tempo.co/read/1259787/tahun-depan-garuda-indonesia-tambah-8-pesawat-kargo
Salam,
Divisi Informasi