JAKARTA – Pengusaha angkutan dan logistik sangat dirugikan akibat kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Kejadian yang kerap terjadi itu bisa mengakibatkan kerugian pengusaha angkutan hingga sekitar Rp 1,8 miliar per hari.
Ketua Umum DPP Organda Eka Sari Lorena menghitung tahun lalu tiap hari pelabuhan Merak melayani 3.300 truk yang menyeberangi pulau Jawa dan Sumatra. Tahun ini, jumlahnya meningkat 10 persen. Namun kapasitas kapal dan pelabuhan masih minim, yakni hanya menampung maksimal 2.100 truk per hari. Akibatnya, antrean di pelabuhan strategis tersebut kerap memanjang.
Kemacetan yang terjadi tahun lalu telah menyebabkan kerugian per hari hingga Rp 1,5 miliar. Eka menghitung kerugian yang terjadi tahun ini bisa meningkat sekitar 20 persen. “Kerugiannya meningkat karena makin macet di mana-mana,” kata Eka saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Eka mendesak Direktorat ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) bisa lebih transparan dalam menjalankan kebijakan sehingga terhindar dari masalah kemacetan yang sangat klasik. “ASDP juga harus berani melakukan breakthru, berpikir kompetitif di lapangan,” kata Eka. Menurut Eka, meskipun tidak ada solusi yang bisa langsung menyelesaikan persoalan, namun harus terlihat perbaikan yang dilakukan regulator