JAKARTA – Perusahaan teknologi e-commerce lokal Sirclo mengumumkan hasil riset pertumbuhan pasar e-commerce Indonesia. Chief Executive Officer dan Founder Sirclo, Brian Marshal, mengatakan pertumbuhan industri e-commerce Indonesia sedang dalam masa peningkatan tajam.
“Di Indonesia, kami melihat masih banyak pemain lokal yang memiliki potensi untuk bertumbuh pesat, yang apabila kita dukung dengan teknologi dan kolaborasi informasi seperti ini mampu memaksimalkan potensi dan ekspansi bisnis mereka,” jelas Brian dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/11/2019).
Dia memberikan contoh, Tokopedia yang mengantongi investasi senilai USD1,1 miliar (Rp15,4 triliun) dari Alibaba di akhir tahun 2018, dan Bukalapak yang mendapat suntikan dana dari Mirae dan Naver Corp senilai USD50 juta (Rp700 miliar) di kuartal pertama tahun 2019.
Menurut hasil riset Sirclo, penjualan ritel e-commerce Indonesia diperkirakan mencapai USD15 miliar (Rp210,8 triliun) pada 2018 dan akan mencapai USD65 miliar (Rp913,6 triliun) pada 2022. “Hal ini membuat ritel online yang tadinya hanya menyumbang 8% penjualan total pada tahun 2018, akan menembus 24% di tahun 2022,” tambah Brian.
Dia menambahkan, kenaikan jumlah dan nilai investasi di Indonesia paling jelas terlihat pada sektor e-commerce. Sektor ini menyumbang 58% dari total nilai investasi keseluruhan di tahun 2018 atau sekitar USD3 miliar (Rp42 triliun), diikuti sektor transportasi sebesar 38%.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekbis.sindonews.com/read/1460146/34/penjualan-ritel-e-commerce-diprediksi-tembus-usd65-miliar-1574101990
Salam,
Divisi Informasi