PELAYANAN PELABUHAN PRIOK
Proses Bongkar-Muat Barang Lamban
Senin, 16 Juli 2012
JAKARTA (Suara Karya): PT Pelindo II atau Indonesia Port Corperation (IPC) didesak melakukan perbaikan total terhadap sistem pelayanan bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Selain itu juga penataan di lapangan penumpukan peti kemas di pelabuhan.
Kelambanan aktivitas bongkar muat di pelabuhan tersibuk di Indonesia ini diduga terkait tidak maksimalnya kinerja peralatan (crane) serta sempitnya lapangan penumpukan.
Lapangan yang ada saat ini lebih banyak digunakan untuk menumpuk peti kemas kosong, sehingga menghambat proses bongkar muat barang dari kapal.
Ketua Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia (Gafeksi) DKI Jakarta Sofhian Pane mengatakan, berdasarkan laporan, rata-rata waktu bongkar-muat barang dari kapal mencapai tujuh hari. Padahal sebelumnya Pelindo II berjanji seiring realisasi investasi untuk pengadaan peralatan dan perlengkapan terkait, proses bongkar-muat barang bisa lebih cepat atau tiga sampai empat hari saja.
“Kondisi ini berpengaruh terhadap daftar tunggu kapal (waiting time) dan waktu penumpukan peti kemas (dwelling time). Pelaku usaha kan maunya cepat. Karena lamanya pelayanan berpengaruh pada biaya yang harus dikeluarkan,” kata Sofhian di Jakarta, akhir pekan lalu.