Jakarta – Hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan perkembangan ekspor impor Indonesia awal 2020. Data ekspor dan impor Januari dirilis untuk mengetahui neraca perdagangan Indonesia.
Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. (BNI), Ryan Kiryanto, memperkirakan neraca perdagangan Januari 2020 defisit US$ 140 juta dengan penurunan ekspor 2,07% year on year (yoy) dan penurunan impor 8,08%.
“Penurunan ekspor (untuk produk komoditas dan migas) di bulan Januari terjadi akibat turunnya permintaan di beberapa negara tujuan ekspor terbesar, seperti China dan negara-negara mitranya, karena berkurangnya aktivitas manufaktur di negara-negara tersebut,” kata Ryan saat dihubungi, Senin (17/2/2020).
Dia menjelaskan sedangkan penurunan impor migas maupun non migas masih disebabkan kondisi manufaktur dalam negeri yang belum kuat.
Kemudian, pada Desember 2019, ekspor Indonesia sebesar US$ 14,47 miliar, sedangkan impor US$ 14,50 miliar. Sedangkan pada Januari 2020, ekspor Indonesia diperkirakan sebesar US$ 13,64 miliar dan impor sebesar US$ 13,78 miliar.
“Secara tahunan, defisit neraca perdagangan Januari 2020 diperkirakan sebesar US$ 0,14 miliar, masih lebih baik dibanding defisit posisi Januari 2019 yang sebesar US$ 1,06 miliar,” ujarnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4901873/ekspor-turun-neraca-perdagangan-awal-2020-diprediksi-defisit
Salam,
Divisi Informasi