Oleh: Nova Indah Saragih
Dosen Program Studi Teknik Industri | Universitas Widyatama
ITS (Intelligent Transport Systems) dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu ITS yang terletak di dalam kendaraan (seperti sistem komunikasi dan teknologi di dalamnya, serta yang disebut “kendaraan cerdas”) serta ITS yang terletak pada infrastruktur atau dalam moda transportasi (seperti sinyal dinamis, sistem kontrol pelanggaran, dan sebagainya). Pada kedua kategori tersebut, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan efisiensi yang didasarkan pada pengembangan perangkat keras, perangkat lunak, dan model pemrograman untuk mengoptimalkan rute dan arus lalu lintas (Jarasuniene, 2007 dalam Cortes dkk., 2013).
Perego dkk. (2011) dalam Cortes dkk. (2013) mengklasifikasikan ITS untuk logistik dan transportasi barang menjadi empat kategori yaitu sebagai berikut:
- (MT)
- (ERP)
- (OTL)
- (MAP)
Aplikasi MT adalah alat yang dapat melakukan perencanaan, optimalisasi, dan pelaksanaan kegiatan transportasi. Aplikasi MT biasanya termasuk penawaran kargo, perutean, penjadwalan, pelacakan, pembayaran pengiriman, dan sistem audit. Aplikasi ERP mengelola dan mengotomatiskan pertukaran informasi dan mengelola pelaksanaan jadwal distribusi secara real time. Aplikasi OTL didukung oleh teknologi seluler dan dapat melakukan integrasi antara elemen jarak jauh dan proses bisnis. Aplikasi MAP digunakan untuk melaporkan informasi kendaraan dan pengiriman serta untuk memperoleh informasi real time untuk mengelola operasi distribusi dengan cara yang lebih dinamis dan efisien (Perego dkk., 2011 dalam Cortes dkk., 2013).
Pada Tabel 1 diberikan ringkasan manfaat dari masing-masing kategori ITS untuk logistik dan transportasi barang menurut Perego dkk. (2011) dalam Cortes dkk. (2013).
Aplikasi-aplikasi tersebut, selain membantu pengelolaan transportasi untuk menghasilkan rute yang efisien dan aman secara ekonomi, juga dapat mengirimkan informasi yang relevan kepada pengguna, mengendalikan kemacetan dan lalu lintas, mengelola armada dan kendaraan kargo, mengoptimalkan infrastruktur, dan mengelola komunikasi di antara elemen-elemen tersebut (Cortes dkk., 2013).
ITS juga dapat meningkatkan layanan kepada pelanggan serta mengurangi ongkos. Melalui penggunaan ITS dan interaksinya dengan sistem manajemen transportasi, maka memungkinkan untuk mengoptimalkan proses pengiriman di dalam kota melalui pertukaran informasi yang tepat antara sistem manajemen kendaraan dan sistem manajemen kargo. Hal tersebut dapat menggabungkan kedua sumber informasi tersebut dan kemudian mengembangkan rencana distribusi untuk mengoptimalkan jumlah perjalanan dan jumlah kargo untuk setiap perjalanan, serta menghasilkan total ongkos minimum dari sistem distribusi (Zhibin Yin dkk., 2010 dalam Cortes dkk., 2013).
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ITS adalah seperangkat aplikasi yang bertujuan untuk meningkatkan sistem transportasi, baik untuk penumpang maupun kargo. Aplikasi ini menghasilkan peningkatan dan manfaat yang tercermin dalam sistem kontrol lalu lintas yang lebih efisien, identifikasi barang dan orang yang lebih baik, peningkatan manajemen multimoda, peningkatan keamanan dan kenyamanan dalam transportasi, informasi real time, dan pengurangan ongkos (Cortes dkk., 2013).
Referensi:
Cortes, J. A. Z., Serna, M. D. A., dan Gomez, R. (2013): Information Systems Applied To Transport Improvement, Dyna rev.fac.nac.minas, Medellín, 80, 77-86.
*Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.
Download artikel ini:
SCI - Artikel Sistem Informasi Maju, Sebuah Alternatif Solusi bagi Tantangan Logistik Perkotaan Saat Ini (Bagian 2 dari 2 tulisan) (746.4 KiB, 204 hits)