JAKARTA, investor.id – Kebutuhan lahan bagi kawasan industri di Jabodetabek masih cukup besar. Pasokan yang terbatas, berdampak pula kepada harga tanah di kawasan industri ditambah dengan nilai tukar rupiah yang terus menurun dari dollar AS juga menjadi imbas kenaikan harga lahan industri.
Konsultan properti Cushman & Wakefield menilai bahwa kawasan seperti Karawang, Purwakarta, dan Subang menjadi alternatif baru bagi kawasan industri ke depan karena lahan masih besar dan harga juga masih terjangkau.
Namun demikian, dampak dari pandemi Covid-19 mengganggu ekspansi perusahaan dan investor untuk pembelian lahan untuk kawasan industri.
“Sampai sekarang tidak ada penyelesaian baru yang dicatat untuk memasuki pasar pada kuartal pertama ini. Rencana ekspansi di Subang mungkin akan mengalami keterlambatan konstruksi, yang seharusnya direncanakan diluncurkan pertengahan tahun ini, diprediksi harus ditunda hingga akhir 2020,” ungkap Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield, Arief Rahardjo, dalam siaran pers, Senin (4/5).
Catatan dari Cushman & Wakefield menyebutkan bahwa, sampai dengan kuartal pertama 2020 ini penyerapan lahan di Jabodetabek tercatat 54,3 hektar di koridor timur dan barat. Praktis, sebagian besar permintaan tersebut terjadi sebelum pecahnya Covid-19 di Jakarta.
“Penyerapan kuartal ini sebagian besar berasal dari investor lokal di industri otomotif, kimia, dan manufaktur,” kata Arief.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://investor.id/business/cushman-wakefield-subang-alternatif-kawasan-industri-baru
Salam,
Divisi Informasi