Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini akan mengumumkan neraca perdagangan Indonesia selama April 2020. Sejumlah ekonom pun memproyeksi neraca dagang selama bulan lalu akan lebih baik dibandingkan periode yang sama di 2019.
Ekonom PT Bank Permata, Tbk., Josua Pardede, memproyeksi neraca dagang selama April 2020 akan mengalami surplus USD 660 juta, lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat surplus USD 743,4 juta.
Meski demikian, proyeksi Josua tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan April 2019 yang mencatatkan defisit USD 2,5 miliar, defisit terdalam sepanjang sejarah Indonesia.
Surplus tersebut didorong oleh turunnya laju impor maupun ekspor. Namun penurunan impor diproyeksi akan lebih dalam dari ekspor, yakni turun 27,4 persen (yoy). Sementara ekspor akan turun 2,7 persen (yoy).
“Kami perkirakan terjadi surplus USD 660 juta, meski lebih kecil dari Maret. Penurunan laju impor cenderung disebabkan oleh penurunan harga minyak dunia disertai dengan penurunan aktivitas manufaktur Indonesia,” ujar Josua, Jumat (15/5).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://kumparan.com/kumparanbisnis/neraca-dagang-januari-2020-diprediksi-ekonom-cetak-surplus-1tPxGcoDiv5
Salam,
Divisi Informasi