JAKARTA, kabarbisnis.com: Meski sempat terjadi penurunan pertumbuhan pada kuartal I/2020, namun bisnis pergudangan dinilai cukup menjanjikan di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Aktivitas e-commerce yang cepat dapat menjadi daya dorongnya.
Senior Consultant Supply Chain Indonesia, Mochamad Taufik Natsir mengatakan prospek bisnis pergudangan sebenarnya perlu dikategorikan kepada beberapa sektor bisnis. Ada beberapa sektor yang memang baik, tetapi ada sektor yang tidak begitu beruntung. “Untuk prospek bisnis gudang dalam pandemi ini, untuk beberapa industri memang masih baik, terutama untuk yang consumer goods, sedangkan untuk industrial goods, harus dilihat jenis industrinya,” jelasnya, Kamis (2/7/2020).
Menurutnya, aktivitas belanja dalam jaringan (daring) atau online memang memerlukan gudang yang cukup besar untuk penyimpanan stok barang yang akan dijual, dan juga untuk meminimalisir kehabisan stok karena kendala suplai dan transportasi di tengah pandemi virus corona atau kenormalan baru ini.
Adapun dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) laju pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan pada triwulan I-2020 sebesar 1,27 persen. Jika dibandingkan dengan triwulan I-2019 yang tumbuh sebesar 5,45 persen, maka sektor ini mengalami penurunan sebesar 4,18 persen. Data BPS juga menunjukkan sub sektor pergudangan dan jasa penunjang angkutan serta pos dan kurir mengalami pertumbuhan negatif 0,73 persen.
Di sisi lain, PT Pelabuhan Indonesia II atau IPC mencatat dampak pandemi menurunkan aktivitas dan produktivitas (throughput) peti kemas hingga 10,4 persen tetap tidak sedalam sektor lainnya seperti minyak dan gas bumi, transportasi serta pariwisata.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.kabarbisnis.com/read/28100661/e-commerce-jadi-pilihan-bisnis-pergudangan-bakal-moncer-di-era-new-normal
Salam,
Divisi Informasi