JAKARTA – Biaya logistik di Indonesia tercatat masih menjadi yang paling mahal di Asia. Tak tanggung-tanggung, nilainya 24% terhadap produk domestik bruto (PDB). Demi mendorong kinerja industri logistik di Tanah Air, pemerintah diminta segera menurunkan biaya logistik.
“Pemerintah harus lebih mendorong lagi untuk melakukan upaya lagi agar biaya logistik semakin menurun,” kata Sekjen Indonesia Multimodal Transport Association (IMTA), Kyatmaja Lookman, dalam acara Market Review di IDX Channel, Senin (3/8/2020).
Dia menilai, selama ini pemerintah melakukan berbagai upaya agar biaya logistik menurun. Namun, usaha itu dinilai belum menunjukkan tren yang positif, karena terbukti harganya masih tetap tinggi dan mengurangi margin keuntungan para pengusaha.
“Penurunan biaya logistik kita juga tidak signifikan. Walaupun banyak upaya telah banyak dilakukan pemerintah. Dengan adanya perbaikan atau upaya dilakukan, biayanya masih tetap tinggi,” ujarnya.
Dia menyebut, pembangunan infrastruktur yang sedang digencarkan belum mampu dirasakan manfaatnya oleh pihaknya. Karena pengiriman sebuah barang antar wilayah di Indonesia masih harus melalui proses yang panjang dan menelan biaya yang mahal.
“Infrastruktur ada tapi belum ada konektivitas. Jadi konektivitas harus jadi fokus pemerintah dalam hal penurunan biaya. Contohnya pengiriman barang dari kereta ke pelabuhan, itu belum ada konektivitasnya. Masih membutuhkan handling beberapa kali,” kata dia.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://economy.okezone.com/read/2020/08/03/320/2256203/mahalnya-biaya-bikin-industri-logistik-ri-tak-maju-maju
Salam,
Divisi Informasi