MATARAM – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI telah resmi membuka rute penyeberangan kapal angkutan laut Banyuwangi – Lembar dan sebaliknya per 15 Agustus 2020. Kehadiran penyeberangan langsung Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi – Lembar, Lombok sebagai salah satu upaya pemerintah memperpendek transportasi angkutan barang dan berdampak positif terhadap perekonomian NTB.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi NTB Lalu Bayu Windya, mengatakan dengan adanya kebijakan rute penyeberangan rute baru Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi – Lembar, Lombok mempunyai pengaruh terhadap aspek lain, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap perekonomian NTB. Kebijakan pemerintah pusat ini harus dilihat sebagai upaya memperbesar skala ekonomi.
“Rute ferry jarak jauh (long distance ferry/LDF) yang menghubungkan Banyuwangi – Lembar ini justru akan memperbesar skala ekonomi. Tidak saja bagi NTB, tapi daerah-daerah lain, seperti Bali dan NTT,” jelas Lalu Bayu Windya, kepada Radar Lombok, Minggu (23/8).
Menurut Lalu Bayu, dengan hadirnya rute penyeberangan Banyuwangi – Lembar ini, ekonomi daerah juga akan ikut bergerak, sehingga bisnis kapal penyeberangan jarak pendek diyakini juga akan berpengaruh positif. Selain itu, aspek lain yang menjadi pertimbangan pemerintah pusat di dalam membuka rute LDF Banyuwangi – Lembar adalah mengurangi biaya logistik, menurunkan laju kerusakan jalan, mengurangi kepadatan lalu lintas, bisa menurunkan biaya operasi kendaraan, seperti oli, BBM, dan lainnya.
Bayu tak menampik jika munculnya lintas panjang Banyuwangi – Lembar berdampak terhadap lapangan pekerjaan dan lapangan usaha di sekitar wilayah pelabuhan Lembar, Lombok Barat tergerus. Apalagi yang paling disoroti terkait dengan tarif perjalanan yang cukup murah dan terjangkau dengan pelayanan kapal besar.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://radarlombok.co.id/penyeberangan-banyuwangi-lembar-pangkas-biaya-logistik.html
Salam,
Divisi Informasi