Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur diharapkan mengambil momentum mengoptimalkan industri pengolahan sebagai masa depan perekonomian di daerah itu menggantikan industri ekstraktif yang sangat volatil.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur Tutuk SH Cahyono mengatakan bahwa Benua Etam memiliki potensi sumber daya alam yang bisa menjadi modal untuk menggerakkan industri pengolahan.
“Kalau seperti kita [Kaltim], itu peluangnya adalah hilirisasi SDA [sumber daya alam], sehingga barang modal bisa mengambil [Pulau] Jawa dan kita support sebagai contoh industri otomotif di Karawang butuh karet itu bisa disediakan dari Kaltim atau Kalsel atau Kalbar,” katanya dalam Webinar yang diselenggarakan Bisnis Indonesia Perwakilan Balikpapan bekerja sama dengan Pupuk Kaltim dan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (13/10/2020).
Dia menambahkan isu strategis Kaltim sebagai ibu kota negara baru (IKNB) menjadi modal awal percepatan transformasi ekonomi untuk tidak lagi bergerak di sektor ekstraktif.
Kaltim, lanjutnya, memiliki beberapa kawasan yang diharapkan mampu menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy maupun Kawasan Industri Kariangau bisa menjadi salah satu lokasi bagi investor untuk mengembangkan industri dalam satu kawasan.
Tutuk mengatakan batu bara dan produk turunannya yang bernilai tambah tinggi sudah mulai diminati investor. Selain batu bara, Kaltim juga menjadi pusat produsen nasional crude palm oil (CPO) setelah Sumatra dan produk berpotensi dikembangkan lebih jauh.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://kalimantan.bisnis.com/read/20201014/408/1304741/kaltim-didorong-ambil-momentum-industri-pengolahan
Salam,
Divisi Informasi