Katakini.com – Chairman Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi, menyatakan industri rantai dingin (cold chain) tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir.
”Pertumbuhan industri rantai dingin di Indonesia diperkirakan sebesar 12-16% yang terjadi terutama karena upaya industri mengurangi tingkat kerusakan komoditas maupun tuntutan jaminan mutu produk,” kata Setijadi melalui keterangan tertulis yang diterima katakini.com di Jakarta, Selasa (2/2/2021)
FAO, misalnya, menyebutkan food losses and waste secara global sebesar 20% pada komoditas daging, 45% pada buah dan sayuran, serta 35% pada ikan dan seafood.
SCI memperkirakan food losses and waste untuk buah dan sayuran di Indonesia pada tahapan pasca panen sekitar 10% dan distribusi sekitar 7,5%. Kerusakan sebesar itu mengurangi margin para pelaku usaha. Hal itu juga merugikan konsumen karena penurunan mutu dan kenaikan harga komoditas.
Menurut Setijadi, penerapan rantai dingin sangat penting karena food losses and waste terjadi pada semua tahapan, baik produksi (pertanian, perikanan, dsb.), pasca panen, pengolahan, distribusi, dan konsumsi.
“Secara keseluruhan food losses and waste mencapai 50% yang sebagian besar terjadi pada tahap produksi dan pengolahan,” ujarnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.katakini.com/artikel/42054/industri-cold-chain-tumbuh-16-persen/
Salam,
Divisi Informasi