Pontianak: Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kalimantan Barat (Kalbar) Heronimus Hero mengatakan hadirnya Pelabuhan Internasional Kijing di Kabupaten Mempawah yang saat ini sudah melakukan uji coba, bisa mendorong peningkatan kontribusi kelapa sawit bagi daerah itu.
“Selama ini semua yang dihasilkan di bumi khatulistiwa ini diekspor dari pelabuhan luar, sehingga penerimaan bagi hasil pajak ekspor tidak ada. Nah, dengan hadirnya Pelabuhan Kijing ini tentu menjadi daya ungkit untuk penerimaan pajak terutama dari CPO Kalbar,” ujarnya dikutip dari Antara, Kamis, 11 Maret 2021.
Ia menjelaskan saat ini produksi CPO atau minyak mentah kelapa sawit sudah mencapai 3,4 juta ton per tahun. Namun diekspor melalui pelabuhan luar maka pajak ekspor untuk daerah penghasil CPO tidak ada. Selama ini dari berbagai jenis pajak Kalbar hanya mendapat Rp200 miliar.
“Namun kalau CPO diekspor melalui Pelabuhan Kijing dengan asumsi satu juta ton CPO saja dan setiap satu ton kalau harga USD 650 itu dapat USD 50 untuk pajak, maka ada Rp 750 miliar penerimaan dari pajak. Saya yakin di atas satu juta ton yang diekspor nanti. Kalau tiga juta ton diekspor maka ada Rp1,5 triliun didapat pajak ekspornya,” kata dia.
Ia kemudian membandingkan bahwa sirkulasi APBD di Kalbar sendiri saat ini hanya Rp 6 triliun per tahun. Sedangkan untuk hasil dari ekspor CPO sendiri ada Rp30 triliun.
“Potensi sangat besar, tinggal dikelola dan dimanfaatkan oleh pelaku usaha perkebunan sawit Pelabuhan Kijing tersebut, sehingga kontribusinya semakin besar bagi masyarakat dan daerah,” kata dia. Selain itu, kata dia, Pelabuhan Kijing memotong biaya logistik.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/3NOqAZ2k-pelabuhan-kijing-bakal-dongkrak-kontribusi-sawit-di-kalbar
Salam,
Divisi Informasi