Bisnis.com, JAKARTA — Head of Economic Research PT Samudera Indonesia Ibrahim Kholilul Rohman mengatakan pandemi Covid-19 berdampak pada rendahnya tingkat keterisian gudang. “Ketika perekonomian dalam full capacity, pergudangan yang ada malah kurang atau tidak mencukupi.
Tapi kondisi saat ini membuat pergudangan yang ada banyak yang kosong. Manufaktur ga banyak produksi,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (30/3/2021). Dia menambahkan ada jurang antara suplai dan permintaan sektor pergudangan saat ini.
Pasar membutuhkan cold storage, tetapi kebanyakan gudang yang ada masih konvensional. Sementara itu, Co-Founder & COO Shipper Indonesia Budi Handoko mengatakan ke depan dibutuhkan gudang pintar atau smart warehousing.
Gudang pintar itu akan mengusung prinsip otomatisasi, di mana dapat menjadi solusi untuk mengontrol biaya operasional pada bisnis logistik. Sistem gudang ini dapat meminimalisir terjadinya kesalahan, serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas layanan logistik secara keseluruhan.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20210330/47/1374644/produksi-manufaktur-merosot-pergudangan-kena-dampak
Salam,
Divisi Informasi