KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Permata memprediksi neraca perdagangan Maret 2021 masih akan mengalami surplus, meski lebih rendah dibandingkan surplus pada bulan Februari 2021 yang sebesar US$ 2,0 miliar.
Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, surplus neraca perdagangan diperkirakan akan berada di kisaran US$ 1,55 miliar. “Penurunan surplus perdagangan dipengaruhi oleh laju ekspor bulanan yang lebih rendah dari laju impor secara bulanan. Meski, memang nilai ekspor masih lebih besar daripada impor,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (13/4).
Terperinci, ekspor bulanan diperkirakan akan meningkat 3,0% mom. Peningkatan ini dipengaruhi oleh naiknya harga komoditas ekspor serta peningkatan volume permintaan produk ekspor.
Seperti contohnya, harga crude palm oil (CPO) sepanjang bulan lalu yang tercatat naik 1,1% mom, sementara harga batubara tercatat naik 9,4% mom setelah pada bulan sebelumnya tergerus 0,1% mom. Selain itu, harga karet alam tercatat naik 3,8% mom.
Dari sisi volume, diperkirakan peningkatan dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas manufaktur dari beberapa mitra dagang utama seperti Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), Jepang, dan aktivitas manufaktur global, meski memang indeks manufaktur China dan India terpantau menurun.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.google.co.id/amp/amp.kontan.co.id/news/ekonom-ini-memperkirakan-neraca-dagang-maret-2021-akan-surplus-us-155-miliar-1
Salam,
Divisi informasi