JAKARTA, investor.id – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani mengatakan, sektor industri manufaktur yang sudah pulih dari dampak pandemi Covid-19 misalnya industri makanan dan minuman. Industri lain yang berorientasi ekspor juga mulai tumbuh, misalnya industri besi dan baja, sepatu, serta TPT, karena terdorong permintaan ekspor yang mulai pulih dengan kuat sejak kuartal IV- 2020.
“Namun, tidak semua perusahaan di sektor manufaktur sudah pulih, karena tingkat utilisasi mesin-mesin produksi di sektor manufaktur umumnya belum kembali ke level utilisasi di 2019. Perluasan kembali lapangan kerja juga sangat terbatas bahkan di sektor-sektor yang sudah pulih lebih cepat. Oleh karena itu, banyak pelaku usaha yang masih bersusah payah mempertahankan eksistensi usaha, mempertahankan operasi, dan mempertahankan lapangan kerja,” kata Shinta kepada Investor Daily, Sabtu (1/5).
Karena itu, dia berharap kelompok buruh juga rasional dan realistis terhadap kondisi saat ini. Shinta berharap kelompok buruh mau berbela rasa, berbagi kepentingan, dan bekerja sama agar baik buruh maupun pelaku usaha bisa keluar dari krisis akibat pandemi Covid-19.
Dia meminta buruh dan pelaku usaha bekerja sama meningkatkan produktivitas, supaya perekonomian bisa segera pulih.
Untuk TPT, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Rizal Tanzil mengatakan, utilisasi secara umum kemungkinan sudah berada di atas 70%, bahkan ada yang lebih tinggi. Namun tidak berlaku untuk semua sektor industri TPT karena variasinya yang beragam, mulai dari serat, benang, kain, tenun, sampai garmen. Dia menuturkan utilitas garmen lokal yang memenuhi kebutuhan sarung sudah 100%. Sementara untuk garmen yang orientasi ekspor malah overcapacity.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://investor.id/business/industri-orientasi-ekspor-juga-mulai-tumbuh
Salam,
Divisi Informasi.