Bisnis.com, JAKARTA – Digitalisasi rantai pasok global yang konstruktif dengan adanya peta aksi pabrikan Indonesia perlu disinergikan agar perusahaan lebih tangguh dalam mengelola rantai pasokannya tanpa mengorbankan daya saing selama pandemi global Covid-19.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, memaparkan kondisi mengenai rantai pasok setelah pandemi pastinya tidak akan sama. Usai pandemi, akan ada banyak perubahan diversifikasi terhadap manajemen dan sisi logistik.
Infrastruktur digital yang kuat memungkinkan perusahaan beradaptasi dengan cepat di seluruh bisnis, tidak hanya dalam rantai pasokan mereka. Dari pemesanan online, melalui otomatisasi proses, analisis big data dan penggunaan Artificial Intelligence (AI) untuk membantu memprediksi tren, hingga mendukung peningkatan jumlah pekerja jarak jauh atau berbasis rumahan.
“Digitalisasi telah menjadi elemen penting. Akses andal ke teknologi kritis memungkinkan perusahaan meminimalkan kesalahan dan mengelola rantai pasokan mereka secara lancar,” ujarnya, Minggu (30/5/2021).
Ketua Supply Chain Indonesia, Setijadi mengatakan, solusi digitalisasi dan rantai pasok terintegrasi diperlukan bagi pelaku industri di Indonesia untuk mendukung industri manufaktur.
Terlebih dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi disrupsi dalam rantai pasokan global, bahkan sebelum pandemi global yang mengakibatkan kelangkaan beberapa barang. Banyak pabrikan berada di bawah tekanan untuk dapat mempertahankan daya saing dan produktivitas di tengah ketidakpastian politik global.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20210530/98/1399394/digitalisasi-jadi-elemen-penting-rantai-pasok-global
Salam,
Divisi Informasi