Direktur Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU-LPMUKP) Syarif Syahrial mengatakan, sektor kelautan dan perikanan juga turut mengalami dampak negatif dari pandemi. Namun, dampak yang dihasilkan tidak terlalu berpengaruh signifikan pada aktivitas usaha.
“Sebenarnya, yang bekerja di sektor pangan ini relatif dampaknya ada, tapi tidak separah rata-rata UMKM lainnya. Jadi, kalau kami lihat itu dampaknya bagi kami itu sekitar 5 sampai 8 persen saja yang terpukul keras gara-gara itu,” jelasnya dalam Forum Group Discussion (FGD) bersama JawaPos.com yang dikutip, Senin (31/5).
Meskipun begitu, ia meyakini bahwa potensi ekonomi dari sektor ini masih sangat tinggi. Terlebih dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, seperti ikan.
“Ikan juga meningkat otomatis, permintaan produk perikanan juga naik. Jadi, ada ekspansi juga di situ, terkait juga dengan ekspor, walaupun terjadi Covid-19, ekspor di perikanan tidak terganggu secara signifikan. Terganggu mobilitas aja pada awal-awal, tapi sekarang sudah relatif normal kembali,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Koperasi Mina Mulya Maju Mandiri Kasmanta menjelaskan kondisi usahanya yang bergerak di sisi pangan untuk budidaya ikan. Ia mengaku tidak mengalami kendala atas pandemi.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.jawapos.com/ekonomi/bisnis/02/06/2021/potensi-umkm-sektor-kelautan-dan-perikanan-terus-tumbuh-saat-pandemi/
Salam,
Divisi Informasi