Liputan6.com, Jakarta – Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan, transformasi digital menjadi pintu masuk bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) di Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya Labuan Bajo untuk merambah pasar domestik dan global.
Saat ini, sebanyak 14 juta dari 64 juta UMKM di Indonesia telah bertransformasi ke platform digital. Jumlah itu dipastikan terus meningkat sehingga akan menciptakan pelaku-pelaku UMKM yang produktif dan berdaya saing. Pada tahun 2020, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun.
Selain itu, kontribusi UMKM bagi perekonomian nasional juga meliputi kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada dan menghimpun hingga 60,4 persen dari total investasi.
“Digitalisasi akan menciptakan pelaku UMKM produktif berdaya saing tinggi, yang menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi nasional. Kami bertekad untuk menciptakan etalase digital untuk produk-produk industri kreatif agar dapat memajukan UMKM di Labuan Bajo,” kata Shana di Labuan Bajo, NTT, Senin (21/6/2021).
Dia mengatakan, pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini pelaku UMKM setempat menghadapi kendala serius, khususnya dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkan, karena jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah itu turun signifikan selama masa pandemi.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4587095/transformasi-digital-pintu-masuk-umkm-labuan-bajo-rambah-pasar-global
Salam,
Divisi Informasi