Jakarta (ANTARA) – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) terus mendorong kemajuan industri perikanan di Indonesia melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang penelitian, pengkajian, dan pengembangan sistem rantai dingin atau cold chain system industri perikanan.
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Kemenko Marves selaku pihak pemerintah; PT INKA (Persero) yang nantinya mampu memproduksi reefer container buatan dalam negeri; Universitas Brawijaya selaku perwakilan dari institusi pendidikan untuk mengembangkan berbagai jenis teknologi dan inovasi untuk sistem rantai dingin Indonesia; Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I); dan Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI).
Melalui penandatanganan antara kelima pihak ini, diharapkan sistem rantai dingin buatan Indonesia mampu menjaga mutu produk perikanan dan mampu mendukung pengiriman door to door produk beku.
“Sistem rantai dingin kita perlu yang buatan dalam negeri, sampai sekarang kita masih impor untuk reefer container yang ada. Oleh karena itu, untuk mendukung industri perikanan Indonesia yang lebih baik dan hemat pengeluaran, kita kerja sama dengan pihak BUMN dari PT Industri Kereta Api (PT INKA) dan Universitas Brawijaya, serta user-nya yaitu asosiasi profesi dan organisasi nirlaba,” kata Deputi Bidang Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Safri Burhanuddin seusai penandatanganan secara virtual, Kamis.
Pemerintah terus berusaha mendorong kemajuan industri perikanan di Indonesia melalui berbagai inovasi dan teknologi agar nantinya mampu dibuat sebuah prototipe yang dapat digunakan dalam industri perikanan, khususnya terkait penyimpanan berpendingin yang statis atau dapat dipindahkan (movable) sesuai kebutuhan pasar.
Sumber dan berita selengkapnya;
https://www.antaranews.com/berita/2269238/pemerintah-dorong-pengembangan-sistem-rantai-dingin-industri-perikanan
Salam,
Divisi Informasi