REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Jawa Timur akan menjadi kota ramah investasi dengan keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) yang memiliki luas 2.167 hektare. Kawasan industri yang juga ramah lingkungan ini menurut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa selain mampu menyerap tenaga kerja juga diharapkan menjadi pengungkit pertumbuhan ekspor luar negeri maupun antardaerah di Jawa Timur.
‘’Kehadiran KEK Gresik JIPE sebagai proyek strategis nasional akan membuat ekspor dan perdagangan antar daerah Jatim berlari kencang,’’ kata gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) neraca perdagangan luar negeri Provinsi Jatim hingga semester I 2021 masih terkontraksi Rp 31,35 triliun, sedang kinerja neraca perdagangan antar daerah mengalami surplus Rp 106,86 triliun. Dengan adanya KEK Gresik JIPE, Khofifah optimistis ekspor akan terus meningkat seiring dengan beroperasinya secara penuh kawasan ini pada 2036 mendatang.
‘’Apalagi pandemi Covid-19 saat ini terus melandai di Jatim, dan pergerakan ekonomi sudah mulai terasa,’’ tegasnya.
Apalagi setelah Presiden Joko Widodo pada awal bulan ini melakukan peresmian groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di KEK Gresik JIPE. Menurut Jokowi, smelter PT Freeport Indonesia di KEK Gresik ini merupakan yang terbesar di dunia karena mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya atau 480 ribu ton logam tembaga. Selain itu yang menggembirakan keberadaan smelter selama masa konstruksi mampu menyerap 40 ribu tenaga kerja.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.republika.co.id/berita/r1bjsp399/kek-gresik-penggerak-pertumbuhan-ekspor-indonesia
Salam,
Divisi Informasi