JAKARTA – Setelah kelangkaan (shortage) kontainer, saat ini para pebisnis kembali dibebani oleh keterbatasan space kapal di pelayaran global yang terjadi sejak Oktober 2021. Keterbatasan tersebut dikhawatirkan dapat menjadi beban dikarenakan lonjakan biaya logistik.
“Akibat keterbatasan space kapal (mother vessel) tujuan berbagai pelabuhan utama dunia itu menjadi salah satu variabel fluktuasi ongkos angkut pengapalan atau freight,” kata Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi yang dihubungi, Senin (17/1).
Dia menjelaskan kenaikkan freight tersebut akan berdampak negatif terhadap ekspor nasional, seperti komoditas furniture, tekstil, makanan minuman, sedangkan untuk produk otomotif dan elektronik relatif masih aman. Hal itu berdasarkan hasil survei kegiatan ekspor di beberapa negara di ASEAN untuk tujuan Amerika Serikat (AS) dan Europe sama.
Untuk itu, dirinya menyarankan untuk saat ini perlu didorong polanya ke CIF (Cost, Insurance, and Freight) dalam melakukan kegiatan ekspor. CIF menjadi salah satu metode pembayaran dagang internasional saat para pelaku bisnis internasional melakukan transaksi ekspor impor.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://koran-jakarta.com/tingginya-biaya-logistik-bebani-dunia-usaha
Salam,
Divisi Informasi