JawaPos.com – Kelangkaan kontainer yang terjadi sejak tahun lalu berdampak pada lini bisnis lainnya. Banyak depo kontainer di pelabuhan yang saat ini kosong. Selain pandemi, hal itu dipengaruhi tertahannya peti kemas di luar negeri.
Berdasar catatan DPW Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) Jatim, tercatat ada 55 depo kontainer di Kota Surabaya. Sebagian berada di dekat Pelabuhan Tanjung Perak. Saat ini, hampir seluruh depo belum terisi secara maksimal.
Ketua DPW Asdeki Jatim, Agung Kresno, mengungkapkan bahwa penurunan usaha jasa terjadi sejak tahun lalu. Arus peti kemas di depo kontainer turun 20 persen. ’’Itu masih terjadi hingga akhir tahun (2020, Red),” kata Agung.
Menurut dia, kekosongan depo memang tak lepas dari kelangkaan kontainer yang sempat terjadi di Indonesia. Banyak peti kemas yang tertahan di luar negeri. Dampaknya, arus kontainer yang masuk ke depo berkurang drastis.
Agung mengatakan, pemerintah perlu melakukan sejumlah upaya untuk membantu pengusaha depo. Salah satunya dengan menggenjot kegiatan ekspor-impor. Kenaikan pengiriman barang bakal berdampak pada peningkatan jumlah kontainer yang masuk.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.jawapos.com/ekonomi/bisnis/20/01/2022/usaha-penyimpanan-peti-kemas-turun-20-persen/
Salam,
Divisi Informasi