REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Doddy Rahadi mengatakan, pandemi Covid-19 yang melanda dunia dalam dua tahun terakhir memaksa seluruh masyarakat global melakukan restarting dan rebooting aktivitas ekonomi.
“Sejauh ini, di masa restarting dan rebooting yang telah berlangsung, industri nasional telah menunjukkan capaian yang tetap kompetitif,” kata Doddy saat memberikan sambutan secara daring pada acara Temu Pelanggan Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Kemenperin di Yogyakarta, Selasa (7/6/2022).
Capaian industri nasional yang tetap kompetitif itu, menurut dia, ditunjukkan dari data pertumbuhan ekonomi nasional pada 2021 sebesar 3,69 persen secara tahunan (yoy).”Dengan angka pertumbuhan itu, PDB (produk domestik bruto) per kapita Indonesia turut meningkat menjadi Rp 62,2 juta atau setara 3.349 dolar AS, lebih tinggi dari PDB per kapita sebelum pandemi Covid-19 pada 2019 yang sebesar Rp 59,3 juta,” katanya.
Selain itu, kata dia, nilai neraca ekspor dan impor yang surplus sepanjang pandemi Covid-19 dengan kontribusi sektor industri nonmigas pada total ekspor sepanjang triwulan pertama sebesar 95,01 persen. Karena itu, kata dia, ini momentum yang tepat menata ulang posisi daya saing industri Indonesia pada rantai nilai global.
Tercatat utilisasi sektor industri nasional mencapai 70,30 persen. “Restarting dan rebooting state yang dialami semua negara dunia harus dimanfaatkan dengan baik melalui peningkatan produktivitas dan nilai tambah industri, komitmen substitusi impor, belanja produk dalam negeri, dan penguatan daya saing industri dalam negeri,” katanya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.republika.co.id/berita/rd3tco383/kemenperin-pandemi-memaksa-global-restarting-aktivitas-ekonomi
Salam,
Divisi Informasi