JAKARTA, KRJOGJA.com – Dalam forum KTT G7 sesi II dengan topik ketahanan pangan dan kesetaraan gender, yang berlangsung di Elmau, Jerman, 27 Juni 2022, Presiden Joko Widodo menyerukan negara anggota G7 dan G20 bersama-sama mengatasi ancaman krisis pangan global.
“323 juta orang di tahun 2022 ini, menurut World Food Programme, terancam menghadapi kerawanan pangan akut. G7 dan G20 memiliki tanggung jawab besar untuk atasi krisis pangan ini,” tegas Jokowi sebagaimana dikutip dari laman resmi Presiden RI, Selasa (28/06/2022).
Kekhawatiran ini menjadi alarm bagi manajemen pangan di Indonesia. Anggota Komisi VI DPR RI Subardi menilai, ada dua langkah yang harus diantisipasi oleh seluruh stakeholder pangan nasional. Pertama, negara wajib mengontrol seluruh ekosistem pangan, mulai dari aspek fisik, seperti rantai pasokan, penawaran dan permintaan (supply and demand), maupun pemerataan harga. Kedua, peningkatan kapasitas produksi, termasuk perbaikan jaringan distribusi pangan hingga manajemen stok.
“Bagi saya dua faktor itu akan menguji soliditas ekosistem pangan nasional,” kata Subardi saat ditemui di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/6).
Secara khusus, legislator dari Fraksi NasDem itu mendorong kemampuan Holding BUMN Pangan atau ID Food untuk merancang sistem logistik nasional yang kuat.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.krjogja.com/peristiwa/nasional/perkuat-sistem-logistik-nasional-antisipasi-krisis-pangan-global/
Salam,
Divisi Informasi