Bandar Lampung (Lampost.co) — Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Hasil Keamanan (BKIPM) Provinsi Lampung memfokuskan ekspor hasil perikanan laut ke 16 negara.
Hal tersebut dilihat dari sejumlah komoditas yang menjadi lokus utama dalam pengiriman hasil perikanan laut. Bahkan, setiap tahun ekspor yang dilakukan terus meningkat seiring permintaan dari negara yang meminta stok perikanan.
Sub Koordinator Pengawas dan Pengendalian Informasi BKIPM Lampung, Muji Dwi Saptono, menjelaskan salah satu negara tujuan yang terus meminta dipenuhi stok hasil perikanan adalah Amerika Serikat, seperti dari udang, kepiting, cumi-cumi dan ikan hidup.
“Ekspor ke Amerika Serikat, udang mendominasi dari keempat hasil perikanan tersebut hingga lebih dari 5.000 ton dan 231 frekuensi atau pergerakan pengiriman,” kata Muji Dwi Saptono, Senin, 11 Juli 2022.
Selanjutnya Jepang menerima ekspor dari Lampung untuk jenis udang beku dan rumput laut. Cina menerima sotong beku, udang beku, ikan beku dan rumput laut, Kanada menerima udang beku, cumi-cumi olahan ikan beku dan kepiting olahan yang beku.
“Dari ketiga negara tersebut, Jepang jadi negara yang cukup besar menerima kiriman hasil ikan dari Lampung. Meski hanya menerima dua jenis ikan, dengan nilai Rp246 triliun dan 117 frekuensi,” katanya.
Sumber dan berita selengkapnya: