JAKARTA (BeritaTrans.com) – Demi kelancaran arus logistik di Pelabuhan Tanjung Priok, diperlukan Buffer Zone untuk Penerapan Terminal Truck Booking System (TTBS) dan keteraturan melalui berbagai regulasi dan program aksi konkret stakeholders terkait hal tersebut.
Dalam Gelar Dialog bertema ‘Mengupas & Menyamakan Persepsi Tentang Buffer Zone & Check Point’ Pelabuhan Tanjung Priok, di Museum Maritim Pelabuhan Tanjung Priok pada Selasa (30/8/2022), terungkap bahwa pembenahan Pelabuhan Tanjung Priok masih perlu terus dilakukan agar pelayanan melalui pelabuhan tersibuk di Indonesia itu bisa lebih efisien.
Acara yang dilaksanakan Forum Wartawan Maritim Indonesia (Forwami) bekerjasama dengan PT Pelindo dan Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok itu menghadirkan pembicara antara lain; Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Capt Wisnu Handoko, General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok M Hadi Syafitri, yang mewakili pihak Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Solihin, Waka Dishub Provinsi DKI Jakarta Chaidir.
Turut hadir sebagai pembahas dalam acara tersebut, Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan, Direktur Eksekutif DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta Budi Wiyono, dan Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPC TPK David P Sirait.
Capt Wisnu mengatakan, program national logistic ecosystem (NLE) akan semakin mudah diwujudkan jika semua layanan terkait logistik sudah terdigitalisasi.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.beritatrans.com/artikel/229027/pelabuhan-tanjung-priok-perlu-buffer-zone-untuk-penerapan-ttbs/.
Salam,
Divisi Informasi