Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum BPC Hipmi Kepulauan Seribu, Rangga Derena Niode menilai kenaikan harga BBM cukup memberatkan pelaku usaha logistik nasional yang saat ini bertumpu pada moda angkutan laut dan darat. Menurutnya Komponen biaya BBM memiliki peranan sangat besar terhadap total biaya logistik nasional.
Bahkan untuk angkutan laut komponen biaya BBM tersebut bisa mencapai 50-55% dari total biaya operasi armada kapal, sedangkan untuk angkutan darat mencapai hingga 35-45%.
Hal itu terungkap dalam diskusi ketika BPC Hipmi Kepulauan Seribu yang dipimpin oleh Ketua Umum BPC Rangga Derena Niode melakukan kunjungan audiensi ke kantor pusat PT Pelni (Persero) yang disambut langsung oleh Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut Yossianis Marciano, Senin (5/9/2022).
Dalam kunjungan tersebut, Sekretaris Umum BPC memperkenalkan BPC Hipmi Kepulauan Seribu sebagai bagian dari Hipmi Jaya. Adapun anggotanya merupakan pelaku industri logistik yang saat ini menggunakan jasa angkutan laut yang diselenggarakan oleh Pelni.
“Kenaikan harga BBM yang terjadi belakangan ini tentu cukup memberatkan pelaku usaha logistik nasional yang saat ini bertumpu pada moda angkutan laut dan darat. Sehingga diperlukan inovasi baru agar pengusaha dapat tetap menghadirkan layanan logistik namun tetap berkontribusi dalam menekan risiko kenaikan harga barang konsumsi dan inflasi yang tinggi melalui strategi disintermediation,” tutur Ketua Bidang-IV Perhubungan BUMN, Dian K Siregar.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.beritasatu.com/ekonomi/973395/hipmi-dan-pelni-jalin-kolaborasi-hadapi-tantangan-logistik-nasional
Salam,
Divisi Informasi