REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, terdapat tiga isu di kawasan industri proyek strategis nasional. Pertama, terkait industri hijau atau green industry.
“Ini menuntut industri yang ramah lingkungan melalui pembangunan eco industrial,” ujarnya dalam Bincang Buku Kawasan Ekonomi: Keberadaan, Peluang, dan Tantangan yang diadakan di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
Ia menjelaskan, konsep tersebut merupakan bentuk pengembangan kawasan industri generasi ketiga yang dilengkapi infrastruktur memadai dan terpadu, untuk efisiensi energi, efisiensi pengelolaan sumber daya air optimalisasi aliran bahan dan buangan limbah ke lingkungan, serta integrasi aspek sosial ekonomi dan lingkungan.
Isu kedua, lanjut dia, yaitu smart industry. Industri diminta memanfaatkan teknologi sesuai revolusi industri 4.0. Dalam hal ini, kawasan industri didorong mengembangkan infrastruktur digital dan melakukan transformasi digital.
Ketiga, sambungnya, yakni perluasan kawasan industri berbasis halal. Ia menyebutkan, saat ini sudah ada kawasan industri modern berbasis halal ada di KIH Halal Modern Valley di kawasan industri Modern Cikande, Bintan Inti Industrial Estate, dan Kawasan Industri Halal (KIH) Sidoarjo Safe and Lock Halal Industrial Park, Jawa Timur.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://republika.co.id/amp/rlqyoy383
Salam,
Divisi Informasi