JAKARTA, investor.id – Pemanfaatan gabungan teknologi geospasial dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) atau GeoAI untuk membuat peta dasar berskala besar yang menjadi acuan bagi institusi/industri sesuai kebutuhannya sudah saatnya dilakukan di Tanah Air. Bukan hanya oleh swasta, implementasinya juga memerlukan dukungan dari pemerintah.
GeoAI merupakan kombinasi dari metode spatial science seperti geographic information systems (GIS), AI, data mining, dan high-performance computing untuk pengambilan keputusan yang akurat. Dengan GeoAI, eksekusi kebijakan/keputusan bisnis pun bisa dilakukan tepat sasaran karena menggunakan parameter dan data yang cukup valid serta terintegrasi.
Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim Badan Informasi Geospasial (BIG) Dr Ir Ade Komara pun menyampaikan pentingnya percepatan penyediaan peta dasar skala besar sebagai infrastruktur utama yang menjadi acuan bagi institusi/industri sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Tantangannya, diperlukan teknologi dan metode yang ekonomis, cepat, akurat, dan berkualitas.
“Pemanfaatan GeoAI saat ini merupakan teknologi yang memenuhi prasyarat tersebut. Otomasi penggunaan AI dalam aplikasi program di BIG ternyata dapat menghemat lebih dari 79% waktu proses pengolahan data dibanding ecara manual. GeoAI sangat hemat waktu, hemat energi, dan tentu hemat biaya,” papar Ade Komara, saat berbicara sebagai keynote speaker GeoAI Summit 2022 yang digagas Esri Indonesia di Hotel Four Season, Jakarta, dikutip Rabu (7/12/2022).
Karena itu, dia juga menegaskan perlunya penguatan peran strategis BIG saat ini dengan dukungan penuh dari pemerintah. Hal itu termasuk juga dilakukan peningkatan koordinasi dan integrasi dengan institusi lain.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://investor.id/it-and-telecommunication/315589/geoai-perlu-dioptimalkan-untuk-peta-besar-bagi-institusi-dan-industri
Salam,
Divisi Informasi