Terminal Teluk Lamong (TTL) terus berinovasi meningkatkan pelayanan pengeluaran (delivery) Petikemas empty, dengan meminimalkan proses pemindahan (shifting) yang akan meningkatkan efisiensi pada utilisasi peralatan bongkar muat. Salah satunya, optimalisasi proses operasi dengan sistem “Best Pick”.
Pola sebelum “Best Pick”, truk diharuskan datang ke TTL untuk mengambil Petikemas empty berdasarkan nomer Petikemas. Sehingga, alat bongkar muat Empty Handler (EH) terkadang harus melakukan shifting terlebih dahulu, untuk mengambil Petikemas sesuai order. Hal ini menjadikan waktu pelayanan lebih lama.
“Sistem Best Pick adalah sistem pengambilan Petikemas empty berdasarkan lokasi terdekat dan termudah yang dapat dijangkau EH sehingga akan mengurangi shifting Petikemas dan mempercepat waktu pelayanan delivery Petikemas empty di terminal,” jelas Anang Januriandoko, Operation Senior Manager PT Terminal Teluk Lamong dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Senin (13/3/2023).
Dengan sistem tersebut, pengambilan Petikemas empty tidak lagi berdasarkan nomor, namun berdasarkan lokasi penumpukan Petikemas terdekat dan termudah yang bisa dijangkau EH.
Mekanismenya, pelayaran (shipping line) mengirimkan dokumen data petikemas bongkar dari kapal (baplie discharge) yang dilengkapi dengan informasi grading/klasifikasi Petikemas, misalnya Petikemas food grade dan Petikemas non food grade.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.suarasurabaya.net/ekonomibisnis/2023/percepat-layanan-delivery-dan-minimalisasi-shifting-petikemas-terapkan-sistem-best-pick/
Salam,
Divisi Informasi