JAKARTA, KOMPAS — Momen bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini karena Ramadhan dan Idul Fitri akan meningkatkan permintaan serta gelontoran jumlah uang beredar yang bisa menjadi tambahan bahan bakar bagi pertumbuhan ekonomi.
Kepala Ekonom Bank Permata, Tbk. Joshua Pardede menegaskan pandangan tersebut saat dihubungi, Kamis (23/3/2023). Selain itu, pandemi Covid-19 yang kian longgar juga bakal mendorong kenaikan angka pemudik ke daerah. Hal ini pun turut memberi dampak positif pada pertumbuhan ekonomi karena akan ada perputaran uang dari para pemudik yang datang dari kota besar ke daerah.
Joshua memperkirakan perputaran uang di Indonesia akan bertambah sekitar Rp 243 triliun pada Lebaran 2023. Artinya, diperhitungkan terjadi peningkatan dibandingkan perputaran uang pada Lebaran tahun lalu yang tercatat sebanyak Rp 221 triliun.
Selain itu, ia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2023 bisa mendekati 5 persen. Namun, Joshua juga mewanti-wanti, lantaran pada momen Ramadhan dan Lebaran terjadi kenaikan permintaan yang relatif tinggi, hal ini juga dapat mendorong inflasi lebih tinggi.
”Adanya lonjakan permintaan, pemerintah harus sudah bersiap diri dari jauh-jauh hari. Seperti harga beras yang meningkat. Kalau memang dibutuhkan, pemerintah dapat melakukan impor beras secara terukur. Namun, tidak mengesampingkan kebutuhan domestik. Kalau harga stabil, konsumsi masyarakat akan tumbuh optimal,” ujar Josua.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/03/23/momen-bulan-ramadhan-dorong-pertumbuhan-ekonomi
Salam,
Divisi Informasi