BALIKPAPAN – Walau telah menerapkan metode pengeboran mendatar yang minim galian, hanya saja karena umumnya jalan-jalan di Balikpapan memiliki lebar yang kecil, maka kemacetan di titik pengeboran pipa tak terhindarkan.
“Kami sebenarnya mendukung. Sebab, ini proyek strategis nasional. Suatu keniscayaan dari proses pembangunan dari sebuah kota. Namun, di sisi lain banyak sekali dampak yang ditimbulkan sehingga meresahkan masyarakat. Rekan-rekan pengusaha juga mengeluhkan, karena jalanan jadi macet,” kata Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Balikpapan Iwan Wahyudi, Selasa (9/5).
Kemacetan ini dikarenakan kendaraan alat berat, hingga tumpukan material bangunan sehingga menyita hampir separuh jalur jalan. Alhasil, pemerintah meminta kegiatan itu dihentikan sementara, agar perbaikan dapat dilakukan dan tidak mengancam keselamatan pengguna jalan.
Iwan menyampaikan, dampak dirasakan seluruh lapisan masyarakat termasuk para pengusaha. Karena jalan rusak sehingga menghambat akses transportasi. Terutama bagi pengusaha logistik, karena kegiatan menjadi overtime dikarenakan kemacetan yang terjadi.
Disebutkan pula pihak paling terdampak ialah kawasan industri di Balikpapan Utara. Dari itu, ia meminta kepada pihak pelaku pelaksana di lapangan dapat benar-benar melakukan sesuai teknis. Begitu dikerjakan, titik tersebut mesti tuntas terlebih dulu sebelum mulai melakukan pengerjaan di titik yang baru.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://kaltim.prokal.co/read/news/412629-ganggu-pengiriman-logistik-biaya-bbm-bertambah.html
Salam,
Divisi Informasi