JAKARTA,suaramerdeka;jakarta.com – Dengan garis pantai mencapai lebih dari 99 ribu km atau terpanjang kedua di dunia, Indonesia memiliki potensi sebagai poros maritim dunia. Presiden RI telah menekankan bahwa Indonesia harus bekerja keras untuk meningkatkan konektivitas laut, salah satunya melalui pembangunan pelabuhan.
Melalui BUMN Pelindo, pemerintah secara serius melakukan transformasi yang berkelanjutan terhadap pengelolaan pelabuhan di Indonesia. Peran Indonesia sebagai penghasil berbagai komoditas dunia sekaligus target pasar yang signifikan bagi berbagai bisnis dunia membuat posisi pelabuhan menjadi semakin strategis.
GH Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Mulyono menyampaikan, Pelindo sebagai BUMN di sektor kepelabuhanan menjalankan tugas strategis dalam mendukung penguatan konektivitas laut Indonesia. Pasca merger pada 2021, Pelindo mengoperasikan lebih dari 120 pelabuhan di 32 provinsi Indonesia.
“Pada tahun 2022, total throughput petikemas yang ditangani oleh Pelindo di seluruh pelabuhannya mencapai 17,2 juta TEUs. Angka tersebut berpotensi untuk terus tumbuh kedepan, sehingga kami harus memastikan kapasitas pelabuhan dapat terus menjawab kebutuhan yang ada,” jelas Ali.
Tren positif pertumbuhan perekonomian Indonesia yang tercatat lebih dari 5% pada 2 tahun terakhir dan berlanjut hingga tahun ini, membawa potensi peningkatan pada arus barang di Indonesia, baik domestik maupun internasional. Pembangunan pelabuhan untuk menjamin konektivitas rantai pasok global, saat ini menjadi sektor yang menarik bagi investor global.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://jakarta.suaramerdeka.com/ekonomi/13410050672/potensi-jadi-poros-maritim-dunia-pelindo-buka-peluang-mitra-global-dalam-aipf
Salam,
Divisi Informasi