JAKARTA-Pelaku usaha logistik menilai operator pelabuhan Tanjung Priok belum serius menurunkan waktu tunggu pelayanan kapal dan barang atau dwelling time dari rata-rata tujuh hari menjadi 4 hari.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI DKI Jakarta) Sofian Pane mengatakan dwelling time yang ada saat ini menjadi penyebab utama biaya tinggi. Padahal pemerintah menargetkan dwelling time rata-rata hanya 4 hari.
“Pelabuhan itu kan harusnya public service. bagaimana memberikan pelayanan terbaik untuk mendorong peningkatan ekonomi nasional”. Ujarnya kepada Bisnis Rabu (13/3).
Bila dwelling time masih lama hingga 7 hari, Sofian menilai u[aya Pemerintah menurunkan biaya logistik akan sulit tercapai. Untuk itu dia meminta pelaku usaha mendesak operator pelabuhan lebih fokus kepada pelayan Kepelabuhan.
Manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo II) yang mengelola Pelabuhan Tanjung Priok ungkapnya, berperan besar memangkas waktu tunggu pelayanan kapal dan barang guna memangkas biaya logistik Nasional.
Tautan dan berita selengkapnya:
Media cetak Harian Bisnis Indonesia hari Kamis, 14 Maret 2013